Ponsel


 Kesendirian yang lebih lara dari pengembara ini sungguh menjemukan. Diriku yang bosan ini telah membolak-balik novel kusam yang telah ku baca 3 kali ini. Lembar demi lembaran sampai aku tak merasa emosi darinya. Aku raih ponselku, membuka berbagai sosial media berharap ada penghibur kematian rasa. Sama saja. Tiba-tiba ku teringat dirimu yang menyapaku lewat messanger. Titik awal kita bertemu. Aku penasaran siapa yang memulai dan mengakhiri obrolan itu. Aku coba mengingat obrolan yang pernah kita bicarakan. Ingatanku buram. Ku lihat pesan darimu sudah tertelan jauh, aku menggulung layarku ke bawah dan kosong. Sekosong inikah hubungan kita sekarang. Ku membukanya dan membacanya, aku sadari dahulu aku begitu naif tak pernah sangka bahwa sebenarnya kau begitu tulus padaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hello November

Aku Rindu, Kembalilah

Mungkin Aku Hanya Bersandiwara