Arkais, Silam

 


Hari ini aku teringat akan dirimu lagi, walau aku tahu kini aku hanyalah bagian dari kisah arkaismu. Aku memahami hal itu melebihi pohon tahu betapa ia mencintai sang matahari. Walau terkadang matahari mengeringkannya. Aku kangen senyummu. Saat aku berjalan melewati tempat biasa aku melihatmu, aku membayangkan kamu ada disana. Miris memang ingatan silam itu masih saja sering hinggap dalam pelupur hati. Aku kadang menggila dalam diam, menertawakan diri yang tak mampu memansuhkan pisau di jantungku karena merindukanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hello November

Aku Rindu, Kembalilah

Mungkin Aku Hanya Bersandiwara