Teman Curhat
Kamu yang selalu mendengar dan berkata bila peduli. Terimakasih. Terimakasih telah membuatku jatuh. Jatuh semakin dalam kepadamu.
Andy
"Andy hari ini aku sedih. Semuanya tak berjalan lancar."
Andy, seseorang yang
datang dalam pikiran dan imajinasiku. Ku bisa melihatnya dan
mendengarnya. Aku bisa merasa ia benar-benar nyata. Ia memang benar
nyata namun kenyataan tak bersamaku.
Aku merindukannya. Aku ingin tertawa seperti dahulu. Berbincang hingga lupa waktu.
Aku ingat, saat itu
kita masih di sekolah menengah pertama. Pertama kali ia merasakan
cinta. Cinta pertamanya tak berjalan lancar dan sebagai teman aku
selalu ada untuknya.
Cinta pertamanya adalah
Nadine. Dia gadis yang sangat cantik di sekolah. Banyak anak lelaki
yang menyukainya. Andy pun tak jauh dari sekedar tampan. Andy dan
Nadine terlihat cocok. Andy yang tampan dan pintar akhirnya berpacaran
dengan Nadine yang cantik.
Namun hubungannya tak
berjalan lancar karena ada seseorang yang menjadi teman dalam hubungan
itu dianggap sebagai pengganggu oleh salah satu pihak.
Nadine tak suka melihat kedekatanku dengan Andy. Aku menjadi bahan atau sebut saja penyebab dari pertengkaran mereka.
Hingga akhirnya aku
mencoba untuk menjauh dari Andy. Namun sebaliknya apa yang aku perbuat
malah membuat segalanya menjadi semakin besar dan rumit.
Andy putus dengan Nadine dan Nadine menyalahkan aku.
Aku menjadi penyebab hancurnya sebuah hubungan hanya karena aku teman curhat.
Part 1 End
Komentar
Posting Komentar